Metode pembelajaran ini sangat bagus untuk mempercepat dan menilai penguasaan siswa atau santri terhadap pemahaman isi kitab yang dipelajari. Dengan sistem Sorogan, dimungkinkan kiai memiliki hubungan yang sangat erat dengan santri, karena kyai dapat mengetahui kemampuan individu masing-masing santri. Namun, metode ini juga membutuhkan kesabaran, ketekunan, kepatuhan, dan disiplin yang tinggi dari para santri. Pada Pondok Pesantren Ainul Falah, metode sorogan diterapkan setelah mengaji bandongan yang dilakukan ba'da solat subuh. Pada metode ini, santri akan membacakan kitab dihadapan kyai yang telah diajarkan hari sebelumnya. kitab-kitab tersebut diantaranya kitab tafsir jalalain, kitab ihyak, dan kitab-kitab klasik lainnya. Para santri akan membacakan satu persatu secara bergiliran kepada kyai.
Metode Sorogan merupakan metode pembelajaran yang lebih menitikberatkan pada pengembangan kapasitas pribadi siswa di bawah bimbingan seorang Ustadz atau Kyai. Metode pembelajaran Sorogan ini biasanya dilakukan oleh santri dengan didampingi kyai atau ustadz untuk mengaji. Sementara itu, siswa lain duduk agak jauh, mendengarkan, dan bersiap menunggu giliran untuk saling berhadapan. Metode pengajian ini sangat bermakna karena santri akan merasakan adanya hubungan khusus ketika membaca kitab di hadapan Kyai atau Ustadz dan akan meninggalkan kesan yang mendalam baik bagi santri maupun Ustadz atau Kyai. Selain mengajar dan mengarahkan siswa, Kyai dapat menilai dan belajar secara langsung tentang perkembangan dan kemampuan siswa.